• Suami Istri Raih Gelar Doktor

    ilustrasi
    SOUTHASIAN STUDY CLUB (SASC/InSAF) || Pasangan suami istri, Mohammad Nurdin Amin dan Halimatussadiyah Lubis. Keduanya, Sabtu (4/8) mengikuti sidang terbuka promosi doktor Universitas Islam Negeri (UIN) Sumatera Utara.

    Ayah dan ibu empat anak (Marwa Nurdin, Mona Nurdin, Munaroh Nurdin dan Maha Nurdin Amin) adalah sosok pendidik sejak muda dan aktif dalam berorganisasi serta giat mengikuti berbagai seminar.

    Dalam sidang terbuka ini ia menulis disertasi Implementasi bimbingan dan konseling Islami pada sekolah Mengengah Atas Al Washliyah di Kota Medan.

    Menurutnya, disertasi ini berdasarkan sebuah penelitian untuk mengetahui jenis layanan bimbingan dan konseling Islami, kendala yang dihadapi oleh konselor dan upaya yang dilakukan oleh konselor mengatasi kendala mengimplementasikan bimbingan dan konseling Islami di SMA Al Washliyah Kota Medan.

    Dari hasil penelitian, kata dia, program layanan bimbingan dan konseling di sekolah secara umum terdiri dari berbagai bentuk layanan dalam bentuk layanan orientasi, layanan informasi, layanan penempatan dan penyaluran, layanan bimbingan belajar, karir, konseling perorangan maupun kelompok, konsultasi dan layanan mediasi.

    Dia juga memaparkan kendala dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling Islam terkait keterbatasan jumlah guru bimbingan dan konseling dibandingkan dengan jumlah siswa yang ada serta masih kurangnya guru pembimbing yangg memiliki latar belakang pendidikan konseling dan terbatasnya sarana fasilitas yang mendukung kelancaran penyelenggaraan bimbingan dan konseling Islami.

    Halimatussa'diyah Lubis Pensiunan Kantor Kementerian Agama Provinsi Sumatera Utara ini, menyampaikan disertasi tentang Kompetensi guru dalam pembelajaran Alquran di Raudathul Athfal (RA) Kota Medan.

    Dijabarkanya, bahwa penelitian bertujuan, untuk mengetahui kegiatan Kementerian Agama Kota Medan, untuk meningkatkan kompetensi guru dalam mengajarkan Alquran, perencanaan, pembelajaran guru RA dalam mengajarkan Alquran serta methoda yang digunakan dalam mengatasi hambatan dalam mengajarkan Alquran. Hasil penelitian, diperlukan kompetensi guru dalam mengajar Alquran di RA.

    Saat ditanya apa yang meemotivasi keduanya tetap kuliah meski sudah tidak muda lagi, keduanya mengaku mengamalkan anjuran Rasulullah, agar menuntut ilmu dari buaian hingga liang lahat. Selain itu, ingin jadi contoh untuk anak dan cucu. (sumber)
    loading...
  • 0 comments:

    Post a Comment